Salah seorang warga, Bapak Rendy Primayoga (31), menyampaikan bahwa banjir bandang terjadi di lokasi yang sama dengan titik longsor sebelumnya. Suasana di lokasi dipenuhi suara air deras yang membawa material alam dalam volume besar. “Banjir terjadi di lokasi yang sama, yakni Jalan Tanah Liek, Jorong Silungkang,” ujarnya saat dihubungi pada Senin pagi.
Menurut Bapak Rendy, material lumpur, kayu, dan batu yang terbawa arus kali ini jauh lebih besar dibanding hari sebelumnya. Kondisi tersebut menimbun total akses jalan utama yang menghubungkan Palembayan menuju Bukittinggi. “Seluruh jalan kembali tertutup, alat berat untuk evakuasi kemarin tidak bisa lagi berfungsi karena jalan tertimbun total,” katanya menjelaskan kondisi lapangan.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Bapak Abdul Ghafur, membenarkan laporan banjir bandang susulan tersebut. Ia menyebutkan bahwa petugas BPBD saat ini masih bergerak dari satu titik bencana ke titik lainnya karena kejadian terus beruntun. “Personel masih maraton. Tadi dari lokasi banjir di Gantiang, kemudian lanjut longsor di Sitalang. Setelah itu baru kita ke Silungkang. Tim lainnya kita kerahkan menuju Malalak membersihkan kayu tumbang sepanjang jalan,” terangnya.
Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama rangkaian bencana di wilayah tersebut. Personel BPBD Agam bersama Polri, TNI, dan instansi lainnya terus berjibaku di lapangan melakukan evakuasi, penilaian kerusakan, dan upaya normalisasi akses.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada dan menghindari area rawan banjir serta longsor hingga kondisi dinyatakan aman. Informasi lanjutan mengenai penanganan dan akses transportasi akan diumumkan secara berkala seiring perkembangan situasi di lapangan.