Salah seorang warga, Bapak Putra (35), menyampaikan kondisi banjir tersebut melalui siaran langsung di media sosial. Ia menjelaskan bahwa ketinggian air terus bertambah karena hujan deras masih mengguyur wilayah itu. Menurutnya, banjir mulai memasuki rumah warga sejak pagi hari dan terus meningkat hingga siang menjelang sore.
“Air mulai masuk ke rumah-rumah sejak jam 10 tadi. Sampai sekarang belum surut dan hujan masih deras,” ujar Bapak Putra saat memberikan keterangan melalui siaran langsung, Minggu siang. Ia juga menyebut sebagian warga telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Berdasarkan keterangan warga, banjir diduga terjadi akibat meluapnya Sungai Sandi Ulakan (Batang Aia Sandi) yang melintas di kawasan tersebut. Sungai tersebut berfungsi sebagai aliran utama pembuangan air hujan dari permukiman menuju wilayah hilir. Kondisi sungai yang semakin dangkal dan menyempit disebut menjadi salah satu pemicu luapan air.
Hingga Minggu sore, sekitar 500 warga terdampak banjir dan sebagian besar memilih mengungsi secara mandiri ke surau serta lokasi aman lainnya. Warga menyebut hingga saat ini belum ada bantuan darurat maupun logistik dari pemerintah daerah. Situasi tersebut membuat masyarakat terdampak bergantung pada upaya mandiri untuk menyelamatkan diri dan barang-barang penting.
“Sampai sore ini belum ada bantuan dari pemda. Warga mengungsi sendiri ke tempat aman,” kata Bapak Putra saat kembali memberikan informasi mengenai kondisi lokasi bencana. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan penanganan.
Selain itu, Bapak Putra menambahkan bahwa banjir serupa diduga kerap terjadi akibat tidak optimalnya penanganan sungai. Menurut informasi warga setempat, pengerukan sungai sebelumnya hanya dilakukan di area muara, sementara bagian hulu sungai belum tersentuh upaya normalisasi. Kondisi tersebut membuat debit air tidak dapat dialirkan dengan cepat saat intensitas hujan tinggi.
“Menurut warga, seharusnya sungai dikeruk dan dilebarkan. Dulu sudah ada pengerukan, tapi baru di dekat muara, belum sampai ke arah hulu,” ujarnya dalam penjelasan lanjutan.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih turun di wilayah Ulakan Tapakis. Warga yang terdampak masih siaga dan menunggu bantuan serta penanganan dari pemerintah daerah untuk mengantisipasi kemungkinan meningkatnya debit air.






