Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Bapak Abdul Muhari, menyampaikan dalam keterangan resmi pada Senin (24/11/2025) bahwa sungai yang meluap meliputi Sungai Batang Anai, Batang Ulakan, Batang Lubuak, dan Batang Kamumuan. Peristiwa ini berdampak langsung pada warga di tujuh kecamatan. Situasi banjir terus dipantau mengingat hujan masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan.
Dari hasil pendataan sementara, sebanyak 608 kepala keluarga atau 1.824 jiwa terdampak dan dua warga dilaporkan mengalami luka ringan. Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa banjir yang tersebar di berbagai titik tersebut. Tim penyelamatan gabungan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang berada di lokasi berisiko tinggi.
Selain dampak terhadap warga, banjir juga mengakibatkan kerusakan pada sarana dan prasarana umum. BNPB mencatat sebanyak 608 unit rumah terendam serta dua unit rumah mengalami kerusakan fisik. Infrastruktur lain yang terdampak antara lain dua akses jalan, satu fasilitas pendidikan, dua unit jembatan, serta satu bendungan dan dua saluran irigasi. Di beberapa wilayah, badan jalan juga tertimbun material longsor sehingga akses transportasi terganggu.
Bencana ini turut berdampak pada sektor pertanian. Sebanyak 108,5 hektare lahan pertanian tercatat terendam sehingga berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi petani. Pemerintah daerah bersama tim penanggulangan bencana masih melakukan verifikasi lanjutan untuk memastikan total kerusakan yang terjadi.
Menurut BNPB, kebutuhan darurat yang mendesak saat ini mencakup penyediaan alat berat dan dukungan dapur umum bagi warga terdampak. Pemerintah juga sedang mengoordinasikan distribusi bantuan logistik dan fasilitas evakuasi tambahan. Kondisi cuaca yang belum stabil membuat pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi antarinstansi.
Penanganan banjir masih terus berlangsung dan BNPB mengimbau masyarakat tetap siaga serta mengikuti arahan petugas lapangan. Pemerintah memastikan proses pendataan, bantuan logistik, serta pemulihan infrastruktur akan dilakukan secara bertahap sesuai prioritas kebutuhan di lapangan.