Kabasurau.co.id: Aceh Timur — Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Timur sejak Sabtu (22/11/2025) menyebabkan banjir meluas dan merendam permukiman di tiga kecamatan. Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) per Minggu (23/11/2025) pukul 11.10 WIB, sebanyak 3.468 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 40 sentimeter. Hingga kini, kondisi air dilaporkan belum surut dan debit banjir terus meningkat di beberapa titik.
Wilayah terdampak meliputi sejumlah gampong di Kecamatan Simpang Ulim, Kecamatan Nurussalam, dan Kecamatan Madat. Di Kecamatan Simpang Ulim, banjir melanda Gampong Peulalu, Blang, Pucok Alue Dua, Pucok Alue Sa, dan Pucok Alue Barat. Sementara di Kecamatan Nurussalam, banjir terjadi di Gampong Keude Bagok Dua dan kondisi air masih berpotensi meningkat. Situasi ini membuat warga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.
Kecamatan Madat menjadi wilayah dengan dampak terparah dalam peristiwa ini. Sebanyak 25 gampong dilaporkan terendam air, termasuk Gampong Ulee Ateung, Paya Naden, Lung Peut, Blang Awe, Bintah, Paya Demam Peut, dan Merbo. Banjir turut merendam sejumlah fasilitas publik seperti masjid, meunasah, serta tiga sekolah di Gampong Lueng Sa. Kondisi ini mengganggu aktivitas warga dan proses pendidikan di wilayah terdampak.
Selain permukiman dan fasilitas publik, infrastruktur pendukung kehidupan masyarakat juga mengalami gangguan akibat banjir yang terjadi. Sejumlah jalan permukiman terendam dan akses menuju beberapa gampong dilaporkan melambat. Pemerintah daerah bersama tim kebencanaan terus melakukan monitoring dan pendataan lanjutan terhadap dampak kerusakan. Kondisi cuaca yang masih tidak stabil membuat potensi banjir tambahan perlu diantisipasi.
Sejauh ini, terdapat enam kepala keluarga yang mengungsi di Kecamatan Simpang Ulim, yaitu lima KK di Gampong Pucok Alue Sa dan satu KK di Keude Tuha. Sebagian besar warga masih bertahan di rumah karena genangan air dianggap masih dapat dihadapi. Namun, petugas tetap bersiaga untuk melakukan evakuasi lanjutan apabila kondisi air kembali meningkat. Pemantauan lapangan dilakukan secara berkala untuk memastikan situasi terkendali.
BPBA dan BPBD Aceh Timur terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menentukan langkah penanganan darurat. Bantuan logistik, evakuasi, dan pengamanan wilayah terdampak menjadi fokus utama dalam tahap awal penanganan. Pemerintah daerah memastikan respons cepat akan terus dilakukan untuk meminimalisasi risiko dan dampak lebih besar bagi masyarakat.
Hingga berita ini disusun, banjir masih menggenangi sejumlah kawasan dan cuaca dilaporkan berpotensi hujan kembali. Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan untuk menjaga keselamatan diri serta keluarga. Pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan proses penanganan hingga kondisi kembali normal.






