Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Gua Anggas Wesi di Jombang Dihuni Manusia Gua Selama Puluhan Tahun, Warga Resah dan Minta Penertiban

 

Kabasurau.co.id: Jombang — Keberadaan manusia gua bernama Sudarmaji yang telah menghuni Gua Anggas Wesi selama lebih dari empat dekade memicu keresahan warga sekitar. Gua yang berada di pedalaman hutan Perhutani Jombang tersebut kini dinilai kumuh dan tidak lagi ramai dikunjungi peziarah maupun wisatawan. Warga meminta pemerintah dan Perhutani mengambil langkah tegas untuk menertibkan penghuni yang tinggal tanpa izin.

Rumah Bapak Sakri (76) dan Ibuk Poniyem (50) yang berada di wilayah Hutan Watuseno, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, menjadi lokasi terdekat dari Gua Anggas Wesi. Saat ditemui di rumahnya pada Jumat (7/11), Bapak Sakri menjelaskan bahwa kondisi gua semakin memprihatinkan sejak dihuni oleh Sudarmaji alias Mbah Darmaji. “Oleh mandor, mantri Perhutani sudah dilarang di situ karena lokasinya kotor dan bau sehingga tamu menjadi berkurang,” ungkapnya.

Sebelumnya, Gua Anggas Wesi kerap menjadi tujuan wisata religi dan tempat melakukan ritual. Namun, menurut Bapak Sakri, jumlah pengunjung menurun drastis dalam dua tahun terakhir. Ia menyebut bahwa ulah penghuni gua membuat lingkungan semakin tidak layak dikunjungi dan mengurangi kenyamanan tamu yang datang.

Ibuk Poniyem menambahkan bahwa sikap Sudarmaji sering kali menyulitkan warga ketika berkomunikasi. Ia mengungkapkan hal itu saat mendampingi suaminya menjelaskan kondisi terbaru di kawasan gua. “Orang itu rumit, ditanya tidak mau menjawab, menjengkelkan orangnya,” ujarnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi gua yang dipenuhi perlengkapan memasak, wadah-wadah plastik, serta tumpukan barang di bawah tetesan air gua. Area tersebut tampak kumuh dan tidak terawat, sehingga memperkuat kekhawatiran warga terkait dampak sosial maupun keamanan. Situasi ini diduga semakin parah karena penghuni gua bertambah dan sebagian tidak diketahui identitasnya.

Ketua LMDH Mitra Wana Sejahtera Desa Lebak Jabung, Bapak Achmad Yani, mengatakan pihaknya juga merasa resah dengan adanya orang-orang yang tinggal tanpa izin di kawasan gua. Ia menyampaikan hal itu ketika ditemui di Dusun Jabung pada Jumat (7/11). “Kami khawatir jangan-jangan pelarian, karena semakin bertambah orang-orang yang tidak kami kenal dan tidak punya identitas,” terangnya.

Akses utama menuju Gua Anggas Wesi melewati Dusun Jabung, sehingga warga setempat paling terdampak oleh keberadaan para penghuni gua. Bapak Yani berharap pemerintah bersama Perhutani segera menertibkan lokasi dan memulihkan fungsi gua sebagai destinasi wisata. “Besar harapan kami pemerintah mengambil langkah. Jelas gua ini bisa masuk destinasi pariwisata,” ujar Yani.

Selain Sudarmaji, terdapat enam orang lain yang mendirikan gubuk di sebelah kanan gua. Kepala Dusun Jabung, Bapak Irwandi, mengungkapkan bahwa mereka tinggal tanpa izin dan diduga memiliki permasalahan pribadi. Ia menjelaskan bahwa para penghuni ini cenderung tertutup dan menghindari interaksi. “Kalau tidak bermasalah, tidak mungkin di situ. Makanya kalau ditanya mereka tertutup,” jelasnya.

Kepala BKPH Jabung, Bapak Tarmidi, menuturkan bahwa Sudarmaji telah tinggal di gua sejak 1983 dan mengaku berasal dari Boyolali. Ia menyampaikan hal itu dalam pertemuan koordinasi bersama aparat di Trowulan, awal 2025 lalu. “Awal 2025, kami bersama Danramil Trowulan dan mantri Perhutani nego dengan Pak Darmaji agar pindah ke gubuk di luar gua. Namun, Pak Darmaji tidak mau pindah,” terangnya.

Enam penghuni lain di area gua diketahui merupakan satu keluarga dari Jogoroto yang dipimpin oleh Bapak Joko Mulyono. Mereka mendirikan gubuk untuk keperluan ritual dan telah berada di lokasi sekitar dua bulan. Saat ini, Perhutani sedang menempuh langkah persuasif untuk memindahkan mereka dari kawasan gua.

“Kami sudah pasang komitmen dengan yang bersangkutan lewat mantri dan mandor. Jika satu bulan ini belum pindah, kami buatkan surat pernyataan meninggalkan tempat,” tegas Bapak Tarmidi. Ia berharap proses penertiban berjalan lancar demi menjaga ketertiban dan kelestarian gua.

Dengan meningkatnya keresahan warga dan kondisi gua yang terus memburuk, masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan. Penanganan yang tepat diperlukan agar Gua Anggas Wesi dapat kembali difungsikan sebagai tempat wisata dan religi yang tertib, aman, serta terawat.

Baca Juga
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved