Kabasurau.co.id: Padang – Suasana Pasar Raya Padang, pasar terbesar di Kota Padang, Jumat siang (31/10/2025), tampak sepi. Riuh rendah tawar-menawar yang biasanya menjadi ciri khas pasar kini hampir tak terdengar. Hanya beberapa pembeli terlihat berjalan cepat menenteng kantong belanja di antara deretan kios sembako dan kebutuhan rumah tangga.
Ibuk Yuli (43), pedagang sembako yang telah belasan tahun berjualan di pasar tersebut, mengungkapkan rasa khawatirnya. “Sepi, dek. Beberapa bulan ini begini. Kakak lebih banyak duduk daripada melayani pembeli,” ujarnya sambil menatap dagangan yang sepi pembeli. Menurutnya, fenomena penurunan pengunjung ini dirasakan hampir di seluruh blok pasar.
Bapak Muklis (39), pedagang kebutuhan rumah tangga, menyebut perubahan perilaku konsumen menjadi salah satu faktor utama. “Sekarang banyak ibu-ibu malas ke pasar, mereka lebih memilih beli di kios tepi jalan atau lewat online. Sekarang zamannya sudah beda,” katanya sambil menata rak dagangannya yang sebagian kosong. Kondisi ini berdampak langsung pada omzet harian yang menurun drastis.
Selain sebagai tempat berdagang, Pasar Raya Padang juga menjadi ruang sosial bagi para pedagang. Di sinilah mereka saling berbagi cerita, bercanda di waktu senggang, dan saling membantu ketika dagangan tidak laku. Namun, kondisi pasar yang sepi membuat interaksi sosial itu mulai memudar. Lorong-lorong yang dulu riuh kini hanya terdengar suara langkah kaki sesekali memantul di antara kios-kios yang setengah tertutup.
Meski menghadapi kondisi yang menantang, para pedagang tetap menjaga semangat bertahan. Ibuk Yuli menambahkan, “Kami hanya bisa berdoa, semoga pasar ramai lagi. Kalau terus sepi, entah sampai kapan bisa bertahan.” Harapan mereka sederhana, yakni melihat Pasar Raya Padang kembali menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.
Kondisi pasar yang sepi ini menjadi tantangan serius bagi keberlangsungan usaha tradisional di tengah pergeseran perilaku konsumen. Para pedagang berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih untuk memulihkan aktivitas ekonomi di pasar yang telah menjadi ikon Kota Padang itu.
Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id
