Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Pemkab Agam Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir Bandang di Koto Kaciak

 

Kabasurau.co.id: Lubuk Basung — Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mendirikan dapur umum di Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, guna memenuhi kebutuhan makan ratusan warga yang terdampak banjir bandang sejak beberapa hari terakhir. Dapur umum tersebut mulai beroperasi pada Rabu (26/11/2025) dan menjadi pusat penyediaan makanan bagi para pengungsi yang rumahnya terendam banjir. Kondisi di lokasi pengungsian terpantau sibuk sejak pagi, dengan relawan dan petugas berjibaku menyiapkan makanan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Bapak Abdul Ghapur, menyampaikan hal itu saat ditemui di Lubuk Basung pada Rabu siang. “Dapur umum didirikan di Masjid Rabaa pada Rabu (26/11). Dapur umum menyediakan nasi untuk kebutuhan 80 kepala keluarga di Koto Kaciak atau sekitar 350 bungkus,” ujar Bapak Abdul menjelaskan situasi penanganan di lapangan. Ia menyampaikan bahwa kebutuhan makanan menjadi prioritas utama mengingat sebagian besar rumah warga tidak lagi dapat ditempati.

Menurut Bapak Abdul, dapur umum tersebut didirikan karena puluhan rumah warga rusak dan terendam akibat banjir bandang yang melanda Koto Kaciak sejak Selasa. Sebanyak 50 kepala keluarga mengungsi di masjid, sementara 30 kepala keluarga lainnya berteduh di rumah sanak saudara. “Kondisi mereka membutuhkan perhatian segera dan dapur ini menjadi solusi untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi,” katanya menegaskan.

Selain itu, Bapak Abdul menjelaskan bahwa bantuan makanan telah disalurkan sejak sehari sebelumnya oleh Dinas Sosial. “Sebelumnya Dinas Sosial juga menyediakan 300 bungkus nasi untuk mereka pada Selasa (25/11),” ujarnya. Upaya tersebut dilakukan agar pasokan makanan tidak terputus selama masa tanggap darurat.

Di lokasi lain, warga yang mengungsi di Anak Aia Gasiang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, serta di Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara juga telah menerima bantuan nasi bungkus. Relawan dan petugas gabungan terus menyisir wilayah yang masih tergenang untuk memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan dukungan yang diperlukan. Upaya ini dilakukan di tengah kondisi cuaca yang masih tidak stabil.

Hingga Rabu sore, proses evakuasi warga terdampak banjir masih berlangsung dan melibatkan TNI AL, Basarnas Padang, PMI Agam, dan relawan dari berbagai unsur. “Kondisi banjir mengenangi rumah korban setinggi 50 centimeter sampai 1,5 meter,” kata Bapak Abdul menggambarkan situasi di lapangan. Banyak warga belum dapat kembali ke rumah karena air belum sepenuhnya surut.

Curah hujan tinggi disertai angin kencang sejak 22–26 November 2025 telah memicu bencana alam di 13 kecamatan di Kabupaten Agam. Ke 13 kecamatan itu meliputi Banuhampu, Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, Tanjung Raya, Ampek Nagari, Palembayan, Palupuh, Tilatang Kamang, Kamang Magek, Sungai Pua, Ampek Koto, Malalak, dan Matur. Sejumlah titik mengalami banjir, tanah longsor, pohon tumbang, tanah terban, dan angin puting beliung.

Merespons situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Agam menetapkan status tanggap darurat bencana alam. BPBD Agam juga mendirikan dua posko utama, yaitu di kantor BPBD Agam di Lubuk Basung dan di kantor Camat Banuhampu. “Satu korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Palupuh dan satu korban terseret arus Sungai Batang Antokan di Kecamatan Lubuk Basung,” tambah Bapak Abdul dengan nada prihatin.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi petugas, mengingat kondisi cuaca masih berpotensi memicu bencana susulan. Upaya penanganan terus dilakukan agar kebutuhan dasar warga terpenuhi dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved