“Korban atas nama Daud tertimbun material tanah longsor bersama rumahnya,” ujar Bapak Rahmat saat memberikan keterangan resmi di Lubuk Basung, Selasa. Ia menambahkan bahwa longsor terjadi ketika korban berada di dalam rumah sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.
Proses pencarian korban dilakukan oleh tim gabungan BPBD Agam, Polsek Palupuh, Koramil 12 Palupuh, pemerintah nagari, pemerintah kecamatan, dan warga setempat. Setelah upaya pencarian intensif sejak Selasa malam, jasad korban akhirnya ditemukan pada Rabu (25/11) sore. Tim kemudian mengevakuasi jasad ke rumah keluarga yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Mendapatkan laporan tersebut, langsung dilakukan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan dan dievakuasi ke rumah keluarga,” jelas Bapak Rahmat menggambarkan suasana evakuasi di lokasi yang masih basah oleh hujan.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Agam sedang dilanda bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang yang terjadi sejak 22 hingga 25 November 2025. Kondisi tersebut dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur hampir seluruh wilayah, membuat banyak titik rawan longsor aktif kembali. Setidaknya 10 dari 16 kecamatan di Agam terdampak dalam rentang waktu tersebut.
Adapun kecamatan terdampak meliputi Lubuk Basung, Palembayan, Ampek Nagari, Matur, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Malalak, Ampek Koto, Banuhampu, dan Palupuh. Sejumlah wilayah ini mengalami kerusakan pada infrastruktur, akses jalan terganggu, serta rumah warga terendam banjir.
Saat ini, BPBD Agam bersama Basarnas dan PMI Agam masih melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Kecamatan Palembayan, Ampek Nagari, dan Tanjung Mutiara. Warga yang rumahnya terendam telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman sambil menunggu kondisi membaik. Pendataan kerugian materiel masih terus dilakukan oleh petugas lapangan.
Dengan adanya kejadian tersebut, Bapak Rahmat mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terutama saat melintasi daerah rawan longsor dan banjir. Ia menegaskan bahwa masyarakat perlu segera mengungsi apabila air mulai naik atau tanda-tanda longsor tampak di sekitar permukiman.
Pemerintah Kabupaten Agam menyatakan akan terus melakukan pemantauan di lapangan serta memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memastikan keselamatan warga. Upaya mitigasi dan antisipasi dini terus dilakukan agar kejadian serupa dapat diminimalisir di tengah potensi hujan yang masih tinggi.






