Banjir mulai terlihat masuk ke lingkungan komplek sejak Selasa pagi (25/11). Berdasarkan pantauan di lokasi, air telah mencapai ketinggian sepaha orang dewasa sehingga akses jalan utama di kawasan tersebut sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi ini membuat warga harus lebih berhati-hati dalam beraktivitas karena risiko kerusakan harta benda semakin meningkat.
Warga tampak mulai melakukan upaya penyelamatan barang-barang berharga mereka. Beberapa di antaranya terlihat memindahkan kendaraan serta perabot rumah ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi air yang terus bertambah. Situasi di lokasi tampak tegang karena warga belum mengetahui kapan hujan akan berhenti sepenuhnya.
Menurut salah seorang warga, Bapak Met, banjir kali ini merupakan salah satu yang cukup mengganggu dalam beberapa tahun terakhir. Saat ditemui di lokasi pada Selasa pagi (25/11), beliau mengatakan bahwa air mulai memasuki komplek sejak dini hari dan terus meningkat hingga siang hari. “Air sudah sepaha orang dewasa dan warga mulai cemas karena hujan masih belum berhenti,” ujar Bapak Met sambil memantau kondisi rumah warga lainnya.
Lebih lanjut, Bapak Met menyampaikan harapannya agar pemerintah segera mengambil tindakan. Beliau menegaskan bahwa saluran air di kawasan tersebut membutuhkan perhatian khusus agar banjir tidak terulang setiap musim hujan tiba. “Kami berharap ada penanganan serius terutama perbaikan dan peningkatan kapasitas drainase. Pembersihan saluran juga penting agar air tidak tersumbat,” tuturnya.
Warga berharap pemerintah daerah segera melakukan peninjauan dan langkah mitigasi untuk mencegah kondisi semakin parah. Cuaca yang masih tidak menentu menimbulkan kekhawatiran bahwa ketinggian air dapat meningkat sewaktu-waktu. Hingga berita ini diterbitkan, warga masih memantau situasi secara mandiri sambil menunggu penanganan dari pihak terkait.






