Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Vietnam 'Tenggelam' dalam Banjir Terburuk 60 Tahun: Korban Tewas Melonjak Jadi 37, Badai Baru Mengancam

 


Kabasurau.co.id: HANOI – Vietnam bagian tengah tengah berjuang melawan bencana banjir bandang yang memecahkan rekor curah hujan, menewaskan sedikitnya 37 orang dan menyebabkan lima lainnya hilang per hari Senin (3/11/25). Curah hujan ekstrem ini telah melumpuhkan infrastruktur, merendam kota kuno Warisan Dunia UNESCO, dan mendorong pemerintah setempat mengeluarkan dana darurat di tengah ancaman badai tropis susulan yang mendekat. Otoritas Manajemen Bencana dan Tanggul Vietnam (VDDMA) melaporkan bahwa bencana ini merupakan salah satu yang terburuk yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa dekade.

Hujan deras dilaporkan terus mengguyur provinsi-provinsi pesisir sejak akhir pekan lalu, dengan curah hujan mencatatkan angka tertinggi di kawasan itu, mencapai 1,7 meter hanya dalam waktu 24 jam. Korban jiwa dilaporkan berasal dari provinsi Hue, Da Nang, Lam Dong, dan Quang Tri, sementara 78 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Bencana ini telah memperparah kondisi Vietnam yang memang rentan terhadap siklon tropis, di mana negara tersebut telah mencatat 12 badai hingga tahun ini, melebihi rata-rata tahunan sepuluh badai.

Dampak kerugian akibat bencana ini terbilang masif dan meluas hingga ke sektor ekonomi dan pertanian. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam, lebih dari 100.000 rumah terdampak, di mana per 3 November, setidaknya 12.600 rumah masih terendam banjir. Selain itu, sekitar 7.900 hektare lahan pertanian rusak dan lebih dari 64.000 ternak serta unggas hanyut, menambah kerugian ekonomi yang ditaksir mencapai lebih dari USD 610 juta sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Angka kerugian ini mencerminkan betapa parahnya kerusakan yang diakibatkan oleh serangkaian bencana alam di Vietnam.

Situasi di kota kuno Hoi An, Situs Warisan Dunia UNESCO, sangat memprihatinkan setelah air sungai meluap ke level tertinggi dalam 60 tahun terakhir. Banjir mencapai setinggi pinggang orang dewasa, memaksa warga menggunakan perahu kayu untuk melintasi jalanan yang berubah menjadi kanal. "Semua orang terkejut setelah banjir ini," ujar warga setempat, Bapak Chuong Nguyen (43), dengan nada terkejut di tengah guyuran hujan. Ia menambahkan bahwa banyak warga yang tidak sempat berkemas sehingga banyak barang berharga yang rusak total akibat naiknya air yang tidak terduga.

Dalam respons cepat, Pemerintah Vietnam telah menyetujui kucuran dana bantuan darurat sebesar 450 miliar dong (sekitar $17,1 juta) guna mendukung upaya pemulihan di wilayah yang paling parah terdampak. Upaya pembersihan dan evakuasi di lapangan menghadapi tantangan berat karena adanya 150 longsoran tanah yang dilaporkan terjadi di berbagai provinsi. Akibatnya, 50 lokasi di sepanjang jalan raya nasional dilaporkan masih terputus, mempersulit akses bantuan logistik menuju daerah-daerah terpencil.

Kendati demikian, ancaman serius masih membayangi wilayah tersebut karena Badan Meteorologi Nasional Vietnam memperingatkan bahwa badai kuat lainnya sedang bergerak menuju pantai. Pusat-pusat kota seperti Hue dan Da Nang melaporkan bahwa permukaan air sungai mulai naik kembali pada malam hari (2/11) setelah sempat surut, meningkatkan risiko banjir susulan dan tanah longsor. Pusat Konservasi Monumen Hue bahkan mengumumkan penutupan sementara akses pengunjung ke Monumen Benteng Kekaisaran Hue per pukul 10.00 waktu setempat, Senin (3/11), demi menjamin keselamatan publik di tengah kondisi cuaca ekstrem.

Peningkatan frekuensi dan intensitas badai di Vietnam secara konsisten diperingatkan oleh para ahli terkait dengan perubahan iklim global yang dipicu oleh aktivitas manusia. Bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor, telah menewaskan atau menyebabkan hilangnya 187 orang sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Pemerintah dan warga didesak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan mitigasi jangka panjang guna mengurangi dampak mematikan dari cuaca ekstrem yang semakin parah.

Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved