Dalam laporan rutinnya, Bapak Pausil, Plt Dareliman Peduli, menyampaikan bahwa dapur umum tetap beroperasi normal. Petugas menyiapkan sarapan, makan siang, dan makan malam bagi warga yang masih membutuhkan layanan makan harian. Selain memastikan ketersediaan logistik, tim juga melakukan evaluasi menyeluruh agar distribusi makanan berjalan tepat sasaran.
Program land clearing turut menjadi prioritas pada hari yang sama. Bapak Pausil menjelaskan bahwa tim berhasil mendapatkan alat berat dari luar kota setelah seluruh alat berat di Kota Padang terpakai untuk penanganan bencana. Ia menyampaikan laporan pada Kamis pagi bahwa kegiatan dimulai di kawasan Gurun Laweh, tepatnya dekat SMA 12 Padang, sebagai titik prioritas pembersihan akses dan fasilitas umum.
Lebih lanjut, Bapak Pausil menjelaskan bahwa upaya pembersihan rumah warga sebelumnya telah menyelesaikan 33 unit rumah yang diajukan melalui formulir pendataan. Meski belum semua permintaan dapat dipenuhi karena keterbatasan personel, ia menegaskan bahwa setiap prioritas ditetapkan berdasarkan kondisi kerusakan dan urgensi di lapangan. Ia juga menekankan bahwa kebutuhan relawan masih sangat besar karena pembersihan rumah warga memerlukan tenaga manual yang tidak dapat digantikan oleh alat berat.
Selain land clearing, tim Dareliman Peduli juga mulai melakukan asesmen untuk pendirian sejumlah posko lapangan. Relawan akan turun mendata kebutuhan warga, memetakan titik prioritas, serta memastikan pendistribusian bantuan dapat menjangkau wilayah yang terdampak parah. Upaya optimal tetap dilakukan agar bantuan sampai kepada warga yang paling membutuhkan.
Pada sektor layanan dasar, distribusi air bersih tetap berjalan meskipun hanya tersedia satu armada. Mobil tangki berkapasitas 4.000 liter ini direncanakan melakukan maksimal tiga perjalanan sehingga mampu menyalurkan hingga 12.000 liter air bersih per hari. Air tersebut akan disalurkan ke titik-titik permintaan yang telah diajukan warga dari berbagai kelurahan terdampak.

.png)





