Dalam keterangannya, Bapak Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Agam menyampaikan bahwa para pengungsi tersebar di Kecamatan Palembayan, Malalak, dan sejumlah kecamatan lainnya. Ia menjelaskan suasana posko pengungsian yang dipadati warga, di mana relawan, petugas kesehatan, dan aparat gabungan bekerja memastikan kebutuhan dasar para penyintas terpenuhi. “Jumlah pengungsi terus bertambah karena banyak warga memilih meninggalkan rumah setelah sejumlah lokasi dinilai masih rawan longsor susulan,” ujarnya saat memberikan laporan perkembangan situasi.
Sementara itu, data korban meninggal dunia juga mengalami peningkatan. Hingga Rabu malam, tercatat 168 orang tewas dan 86 lainnya masih hilang. Bapak Kepala Dinas Kominfo menegaskan bahwa Kecamatan Palembayan menjadi daerah dengan korban jiwa terbanyak. Ia menggambarkan suasana lapangan yang penuh dengan aktivitas pencarian, di mana tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di area yang diperkirakan terdapat tumpukan material longsoran.
Tim SAR gabungan, terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, relawan lokal, dan berbagai komunitas pencarian, terus bekerja sepanjang hari untuk menemukan korban yang diduga masih tertimbun. Bapak Kepala Dinas Kominfo menyampaikan bahwa upaya pencarian dilakukan dengan menggunakan alat berat dan metode manual di titik-titik kritis. “Situasi di lapangan sangat menantang karena akses jalan banyak yang rusak dan kondisi tanah masih labil,” katanya dalam suasana konferensi informasi rutin di posko bencana.
Rangkaian bencana ini dipicu oleh curah hujan ekstrem yang melanda wilayah Agam dan sekitarnya sejak 21 November 2025. Hujan dengan intensitas tinggi memicu longsor dan banjir di sejumlah titik rawan, serta menyebabkan kerusakan parah pada permukiman dan infrastruktur. Puncak bencana terjadi pada 26 November ketika galodo besar menerjang Malalak, disusul keesokan harinya peristiwa serupa melanda Palembayan, mengakibatkan kerusakan lebih luas dan korban jiwa dalam jumlah besar.
Sebagai penutup, Bapak Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Agam menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama seluruh unsur terkait akan terus memperbarui informasi dan mempercepat penanganan di lapangan. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan tidak kembali ke lokasi rawan hingga dinyatakan aman. Upaya penanganan darurat dipastikan terus berjalan agar seluruh korban dapat ditemukan dan kebutuhan para pengungsi terpenuhi dengan baik.






